Sabtu, 15 November 2014

Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi

Makalah Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi
 Oleh   :  Fahmi Febri Pratama

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, proses pembelajaran tidak lagi terpusat pada suatu pusat pendidikan seperti kampus, sekolah, kursus, ataupun pusat pelatihan. Perubahan tersebut telah mengarahkan proses pembelajaran untuk mendapatkan pengetahuan ke arah tersebar. Kegiatan proses pembelajaran terus diarahkan ke arah yang lebih fleksibel dalam kaitannya dengan ruang dan waktu. Karena memang sudah semestinya, dalam mendapatkan suatu pengetahuan, ruang dan waktu seharusnya bukanlah suatu batasan yang menyulitkan bahkan tidak memungkinkan seseorang untuk mendapatkan suatu pengetahuan yang ingin diketahuinya.
Pada kondisi seperti sekarang ini, belajar seharusnya bukan lagi merupakan suatu hal yang membosankan, seperti beberapa dekade yang lalu. Berkat perkembangan teknologi informasi yang sedemikian pesat, bahan ajar dapat disajikan dengan suara dan gambar yang dinamis, tidak membosankan, serta padat informasi. Untuk mewujudkan kualitas pembelajaran, perlu ditempuh upaya-upaya yang bersifat komprehensif terhadap kemampuan guru dalam memanfaatkan TI (Teknologi Informasi) sebagai sumber belajar.
Hal inilah yang melatarbelakangi kami mengangkat judul “Media Pembelajaran Berbasis Teknologi Informasi” dalam penyusunan maklah kami.

B.     Rumusan Masalah
1.      Apa pengertian Teknologi Informasi?
2.      Seperti apa penggunaan Teknologi Informasi dalam pembelajaran?
3.      Apa saja bentuk-bentuk media ajar berbasis TI?
4.      Apa saja manfaat komputer dalam pembelajaran berbasis TI?

C.    Tujuan
1.      Untuk mengetahui pengertian Teknologi Informasi?
2.      Untuk mengetahui penggunaan Teknologi Informasi dalam pembelajaran?
3.      Untuk mengetahui bentuk-bentuk media ajar berbasis TI?
4.      Untuk mengetahui manfaat komputer dalam pembelajaran berbasis TI?

D.    Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penyusunan makalah ini dibatasi pada hal-hal yang berkaitan dengan media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi.

E.     Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data dalam penyusunan makalah ini adalah dengan studi pustaka, yaitu dengan membaca secara telaah tentang media pembelajaran berbasis Teknologi Informasi
  
 BAB II
ISI
A.    Pengertian TI (Teknologi Informasi)
Informasi diartikan sebagai hasil pengolahan data yang digunakan untuk suatu keperluan, sehingga penerimanya akan mendapat rangsangan untuk melakukan tindakan teknologi adalah hasil rekayasa manusia yang berupa seperangkat alat yang membantu manusia dalam bekerja. Jadi TI (Teknologi Informasi) dapat diartikan seperangkat alat yang membantu dalam bekerja dengan informasi dan melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informal dan proses penyampaian informasi dari bagian pengirim ke penerima pun akan lebih cepat, lebih luas sebarannya, dan lebih lama penyimpanannya.
TI (Teknologi Informasi) tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak) yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi komunikasi untuk mengirimkan informasi. Teknologi yang menggabungkan komputasi (komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. Jadi menurut kesimpulan teknologi informasi adalah gabungan antara teknologi komputer dengan teknologi komunikasi. TI (Teknologi Informasi) berhubungan dengan pengolahan data menjadi informasi dan proses penyaluran data/informasi tersebut dalam batas–batas ruang dan waktu. Teknologi informasi merupakan pengembangan dari teknologi komputer dipadukan dengan teknologi telekomunikasi.

B.     Penggunaan TI (Teknologi Informasi) Dalam   Pembelajaran
Pada suatu lingkup pendidikan formal yang lebih sempit seperti sekolah, biasanya menerapkan suatu sistem penyeleksian calon siswa/i baru, dan pada umumnya sekolah yang bereputasi baik, seleksi ketat merupakan suatu keharusan dan juga sebagai tolak ukur tingkat kualitas pendidikan yang akan diberikan di sekolah tersebut. Dengan adanya hal tersebut, terkesan proses penerimaan siswa/i baru merupakan suatu proses yang mempersulit. Akan tetapi dengan sistem pembelajaran TI, hal tersebut bukanlah merupakan hal yang utama lagi, karena kegiatan belajar mengajar tidak diseragamkan dengan sekelompok siswa/i dengan tingkat kemampuan penyerapan materi pelajaran tertentu. Akan tetapi, kesuksesan kegiatan belajar mengajar tergantung pada motivasi, kecerdasan, dan usaha dari masing-masing peserta belajar. Sehingga diskriminasi dalam proses kegiatan belajar mengajar dapat diminimalisasi atau bahkan ditiadakan .Pembelajaran di kelas bertujuan untuk membangun pengetahuan siswa dalam bidang studi atau keterampilan tertentu. Pengetahuan itu bisa diperoleh dengan berbagai cara, namun apapun cara yang dilakukan oleh guru tidak lain hanyalah untuk membelajarkan siswa  baik di dalam mauupun di luar kelas. Oleh karena itu guru perlu cara yang mampu menggugah motivasi siswa untuk belajar.
Pembelajaran berbasis TI dapat dilaksanakan salah satunya dengan penggunaan ruang multimedia yang tersedia di sekolah. Ruang multimedia yang dimaksudkan adalah ruangan yang didalamnya terdapat beberapa komputer yang cukup representatif untuk seluruh siswa dalam satu kelas dan sudah disetting dengan LAN (Lokal Area Network), LCD untuk menayangkan presentasi guru, headphone di tiap komputer untuk mendengarkan suara guru dari komputer induk, mikrophone dan sound sistem yang berfungsi sebagai pengeras suara sehingga dapat terdengar oleh seluruh siswa dalam kelas, sambungan internet, printer, AC (Air Conditioning) jika memungkinkan. Multimedia berarti berbagai media. Istilah bagi transmisi data dan manipulasi semua bentuk informasi, baik berbentuk kata-kata, gambar, video, musik, angka, atau tulisan tangan. Bagi komputer, bentuk informasi tersebut, semuanya diolah dari data digital (yang terdiri dari nol dan satu). Adapun komponen yang perlu dipersiapkan untuk melaksanakan pembelajaran berbasis TI dengan menggunakan ruang multimedia antara lain : sarana elektronik (komputer/laptop, LCD, headphone dan lainlain) kemauan siswa dan guru untuk melakukan renovasi pembelajaran sumber daya manusia (guru dan siswa) kesiapan sekolah untuk menanggung beban operasional dan biaya perawatan.

C.    Bentuk-Bentuk Media Ajar Berbasis TI
Jenis kegiatan/tugas guru yang dapat dilaksanakan dengan menggunakan ruang multimedia antara lain :
1.      Presentasi Power Point
Menyampaikan materi (presentasi)Salah satu bentuk tugas yang paling sederhana yang dapat dilakukan adalah menyampaikan materi pelajaran menggunakan media komputer/laptop dan LCD. Materi disampaikan kepada siswa dengan menayangkan materi pada layar dan siswa dapat mengikuti bersama-sama. Keterampilan yang dapat digunakan yaitu dengan mengolah materi menggunakan program MS Power Point. Kemudian dapat dikembangkan lagi menggunakan program Windows Movie Maker, Ulead VideoStudio dan lain-lain. Bahkan dengan menayangkan video yang berhubungan dengan materi juga bisa dilakukan tanpa guru.
Presentasi Power Point.  Ini adalah bentuk yang paling sederhana dan paling mudah dan paling praktis sehingga paling banyak dipergunakan oleh kebanyakan pembicara, baik pembicara seminar, workshop, dan juga guru di kelas. Hendaknya, setiap guru paling tidak mempunyai kemampuan untuk membuat materi ajar dalam bentuk presentasi Power Point ini. Meskipun paling sederhana, Power Point memberikan fasilitas yang cukup hebat untuk membuat media ajar. Justru dengan kesederhanaan ini lah yang menyebabkan hal ini sangat mudah dipelajari. Apakah hasilnya menjadi sangat sederhana?  Belum tentu. Dengan kreatifitas lebih, Power Point dapat dioptimalkan dengan baik untuk membuat paket media ajar yang berkualitas.
  
2.      Memutar video
a.       Video Pembelajaran
Prinsipnya adalah, CD pembelajaran itu nanti berupa video hasil rekaman aktifitas pembelajaran yang direkam dan ditampilkan dalam bentuk video. Karena bentuknya video, maka dia akan mengalir seperti orang nonton film. Tidak ada fasilitas interlinking dalam film tadi. Bahan video bisa berasal dari rekaman anda yang seolah-olah sedang mengajar di lab, sedang mengerjakan workshop, rekaman desktop dengan Camtasia, atau bisa juga mencari dari situs-situs social video hosting seperti youtube.com, teacherstube.com, metacafe.com, dan sebagainya. Kemudian, potongan-potongan video diolah dengan perangkat lunak video editting (misalnya ULead Video Editor), ditambahi elemen text, diberikan efek-efek, dan juga perlu diberikan dubbing suara guru. Perangkat yang dibutuhkan diantaranya kamera digital dan handycam (kalo tidak ada, mungkin camera handphone pun juga bisa, dengan kualitas terbatas).
b.      Multimedia Pembelajaran Interaktif
Ini mungkin yang paling sulit, namun demikian hasilnya juga bisa sangat memuaskan. Software yang dipergunakan misalnya Macromedia Flash, Authorware, dsb. Elemen-elemen gambar dan audio video bisa tetap digabungkan didalamnya. Animasi bisa dibuat dengan baik. Interactivitas bisa dibuat dengan action script. CD CD pembelajaran untuk anak-anak yang sekarang bisa kita peroleh di toko buku adalah contoh jenis media ajar jenis ini.
3.      Konferensi Video (Video Conferencing)
Kelebihan yang dimiliki oleh konferensi video ini adalah para peserta dapat melihat satu dengan yang lain pada TV monitor. Artinya melalui konferensi video, peserta didik tidak hanya bisa mendengar tapi juga melihat (kombinasi antara suara dan gambar).
Pemanfaatan Konferensi Video
Pemanfaatan konferensi video memerlukan persiapan yang matang baik di lokasi pengirim mapun penerima. Beberapa hal yang harus dilakukan adalah sebagai berikut :
1.      Pastikan bahwa semua peralatan seperti tersebut di atas telah lengkap dan diinstal dengan  baik, baik di lokasi pengirim maupun penerima.
2.      Pastikan bahwa konverensi video telah terjadwal dengan baik (misal jadwal per bulan, triwulan atau semester berikut mata ajar dan narasumbernya).
3.      Pastikan peristiwa/proses  konferensi video telah direkam dengan baik. Sehingga, bagi peserta didik yang tidak sempat mengikuti konverensi video dapat mempelajarinya dengan cara menonton rekaman melalui video cassette.
4.      Konferensi via Komputer (Komputer Conferencing)
Dengan kemajuan teknologi, pemanfaatan komputer dalam proses pembelajaraan tidak hanya terbatas pada penggunaan stand alone, tetapi dapat pula dilakukan dalam bentuk jaringan, yang dikenal dengan internet. Jaringan komputer telah memungkinkan terjadinya proses pembelajaran yang lebih luas, interaktif, dan lebih fleksibel. Jaringan ini mampu menghubungkan beraturs ribu jaringan komputer. Dengan kemampuan ini, internet dapat menjadi media komunikasi dalam proses pembelajaran jarak jauh, sekaligus dapat berperan sebagai sumber pembelajaran.

                  Pemanfaatan Internet dalam PJJ :
Pemanfaatan internet dalam PJJ dapat dilakukan dalam beberapa cara, antara lain adalah sebagai beirkut :
a.       Chatting (dialog elektronik); tutor dan satu atau lebih peserta didik dapat secara bersamaan berdialog menggunakan teks atau suara melalui internet. melalaui chatting, proses telekomunikasi berlangsung secara bersamaan (sinchronous) dan umpan balik tidak tertunda.  Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.      Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
2.      Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berdialog secara elektronik (chatting)
3.      Tutor dan peserta didik memanfaatkan salah satu operator internet yang menyediakan fasilitas chatting (misal http:www.yahoo.com).
4.      Tutor dan peserta didik menentukan jadwal kapan chatting melalui operator internet tersebut dapat dilakukan.
5.      Selanjutnya Tutor dan peserta didik dapat berdiskusi berkaitan dengan topik yang telah disepakati mereka secara bersama.
b.      Electronik Mail (e-Mail); tutor dan peserta didik dapat saling berikirim surat secara elektronik melalui e-mail. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam berkoresponden secara elektronik adalah sebagai berikut :
1.      Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
2.      Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden secara elektronik (e-mail)
3.      Peserta didik bertanya kepada tutor dengan cara mengirim e-mail ke alamat tutornya untuk mendapatkan umpan balik.
4.      Atau tutor memberikan tugas/pertanyaan dengan cara mengirim e-mail ke alamat peserta didiknya untuk dijawab/dikerjakan.
5.      Atau peserta didik dan peserta didik lain saling bertukar informasi, ide dan lain-lain dengan cara saling berkirim e-mail.
c.       Mailing List (Millist); Mailing list adalah perpanjangan penerapan e-mail. melalui mailinglist satu surat elektronik dapat ditujukan kepada beberapa lamat e-mail yang telah terdaftar di mailinglist tersebut sekaligus. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut :
1.      Baik tutor atau peserta didik memiliki alamat e-mail masing-masing.
2.      Tutor atau peserta didik telah mendapat pelatihan cara berkoresponden kelompok (mailing list).
3.      Tutor membuat suatu alamat millist dan memasukan semua alamat e-mail peserta didiknya kedalam millist tersebut.
4.      Tutor dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua peserta didik yang terdaftar dalam millist tersebut dapat menerima informasi yang sama.
5.      Begitu pula sebaliknya, peserta didik dapat mengirim informasi atau melontarkan masalah untuk didiskusikan melalui millist tersebut sehingga secara bersamaan semua anggota millist dapat memperoleh informasi yang sama.


D.    Manfaat Komputer dalam Pembelajaran Berbasis TI
Komputer dirumuskan sebagai suatu perlengkapan elektronik yang mengolah data, mampu menerima masukan dan keluaran, dan mempunyai sifat seperti kecepatan yang tinggi ketelitian, dan kemampuan menyimpan instruksi – insstruksi untuk memecahkan masalah. Komputer dapat melaksanakan kebanyakan jenis pengolaahan informasi yang dapat dilakssanakan oleh manusia dengan lebih cepat dan dengan kesalahan – kesalahan yang lebih sedikit. Komputer dapat membaca data dari ratusan kartu pons dalam waktu yang sangat singkat; menyimpan jutaan atau angka untuk kemudian dapat diperoleh kembali seketika; melaksanakan bermacam perhitungan yang sangat sulit ; menuliss surst yang telah diprogramkan ; membuat gambar, kurva, grafik, dan sebagainya.
Komputer tidak dapat mulai berfikir, membetulkan kesalahannyasendiri, atau melakukan pengolahan yang sifatnya kreatif. Akan tetapi, kesalahaan penemuan yang sifatnya rutin dapat deprogram kedalam komputer sehingga komputer tersebut dapat memberi peringatan kepada operatornya mengenai kesalahan yang sedang dibuat.
Kebanyakan komputer yang di pakai dalam TI adalah komputer digital, yang mengolah data dalam bentuk huruf atau angka yang berlainan, menggunakan line printer, mesin tik, alat pons kartu atau alat pons pita kertas untuk membuat laporan atau formulir jenis standart. Komputer analog dipergunakan untuk mengolah data yang sifatnya terus- menerus seperti suhu, tekanan udara, dan informasi mengenai permesinan dan produksi lainnya.

  
BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Media pembelajaran berbasis TI dapat diterapkan dalam proses belajar mengajar dengan beberapa metode pembelajaran (diskusi, inkuiri, deskoveri, dan problem solving) serta menggunakan model pembelajaran yang dikemas sederhana, menarik, dan menyenangkan siswa, sehingga pembelajarannya lebih bermakna. Dengan pembelajaran berbasis TI mendidik siswa untuk berpikir kritis, menambah wawasan dan pengetahuan siswa, mendidik siswa untuk belajar otodidak, dan meningkatkan hasil belajar siswa sehingga mampu meningkatkan mutu pendidikan. Kedudukan komputer/internet sangat penting dalam pembelajaran berbasis TI , karena dapat memudahkan pendidik dan siswa dalam proses pembelajaran. Dengan segala fasilitas yang ada dalam internet dapat dimanfaatkan untuk mencari bahan dan media untuk media pembelajaran yang akan dilaksanakan pendidik dan siswa. Sehingga pembelajaran  berbasis TI akan mempercepat terwujudnya masyarakat yang sadar teknologi, khususnya guru sebagai bagian dari institusi pendidikan.

2 komentar: